Sinar Mas Mengaku Tak Punya Sejuta Hektare di Papua
>> Rabu, 04 Agustus 2010
Perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. TEMPO/Fahmi Ali
"SMART hanya mengelola total area seluas 13.327 hektare di Kabupaten Jayapura, dan bukan satu juta hektare seperti dalam laporan Greenpeace," kata Direktur Utama SMART Daud Dharsono melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (30/7).
Daud mengatakan, SMART memang pernah mengumumkan pemerintah daerah setempat mengalokasikan satu juta hektare lahan di Papua bagian Selatan pada Januari tahun lalu. Lahan ini sedianya dialokasikan untuk pengembangan produk biodiesel.
Namun proyek tersebut ditunda, salah satunya karena faktor peraturan perundangan. "Area konsesi SMART di Kabupaten Jayapura berada di atas lahan terdegradasi dan bukan di atas hutan primer. Saat ini SMART tidak memiliki izin lahan manapun pada area yang dimaksud," kata Daud.
Ia menyebutkan, seandainya proyek itu dilanjutkan, SMART diwajibkan mengajukan permohonan izin ulang, termasuk izin lahan. Produsen minyak sawit terbesar di dalam negeri ini juga menolak laporan Greenpeace yang menyebutkan adanya habitat orang utan di lahan konsesi milik mereka.
"Peta United Nations Environment Programme (UNEP) yang menjadi rujukan Greenpeace menunjukan distribusi orang utan secara global di Kalimantan. Sementara identifikasi yang dilakukan SMART menggunakan peta spesifik dan detail," ujarnya.
Penilaian tersebut menunjukkan tidak ditemukan habitat orang-utan di atas lahan konsesi. Penelitian yang dilakukan oleh SMART juga tidak menunjukkan bukti keberadaan lahan gambut. Sekitar 15 persen area konsesi SMART terdiri dari lahan dengan nilai konservasi tinggi, dan ini telah dikonservasi.
sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/07/30/brk,20100730-267576,id.html