Pemutusan Kontrak CPO Ancam Nasib 3,3 Juta Petani Sawit RI
>> Selasa, 13 April 2010
Nurul Qomariyah - detikFinance
Jakarta - Para petani sawit akan menggelar demo serempak di 6 kota untuk memprotes pemutusan kontrak CPO oleh sejumlah perusahaan besar seperti Unilever dan Nestle setelah mendapat data dari Greenpeace. Pemutusan kontrak itu dikhawatirkan mengancam kehidupan petani sawit.
Rencananya, aksi serempak ini akan dilakukan pada Rabu (14/4/2010) di 6 kota besar yakni Jakarta, Medan, Riau, Lampung, Kalimantan Barat dan Jambi. Juru bicara Serikat Petani Seluruh Indonesia, Ronny menjelaskan, pihaknya akan mengerahkan ribuan massa untuk mendukung aksi ini.
Dalam tuntutannya, SPSI meminta pemerintah memperhatikan nasib petani sawit Indonesia sekaligus mewaspadai masuknya kekuatan neoliberal dan neokolonial di sektor pertanian. Mereka juga akan menggelar teatrikal untuk menggambarkan penderitaan petani sawit yang menjadi korban Greenpeace.
Seperti diketahui, Greenpeace telah mengungkapkan sejumlah kerusakan hutan yang diakibatkan oleh para produsen sawit Indonesia sehingga berdampak pada pemutusan kontrak. Sejumlah pengguna CPO Indonesia seperti Unilever dan Nestle telah memutuskan kontrak dari produsen CPO Indonesia setelah mendapatkan desakan dari Greenpeace.
Ronny menjelaskan, produksi CPO Indonesia dipredikai akan turun setelah pemutusan kontrak oleh Unilever dan Nestle tersebut. Kedua perusahaan internasional itu memutus hubungan secara sepihak setelah mendapat laporan dan tekanan dari kelompok aktivis lingkungan internasional Greenpeace. Padahal, lanjut Ronny, laporan yang diberikan Greenpeace masih perlu dicek dan diuji kesahihannya.
"Selain anjloknya produksi CPO nasional, pemutusan kontrak tersebut juga mengancam kehidupan 3,3 juta Kepala Keluarga (KK) petani sawit di Indonesia dan 13,2 juta anggota keluarga yang selama ini menggantungkan hidupnya dari produksi CPO. Penambahan pengangguran dalam skala besar sudah di depan mata," jelas Ronny.
Ia menegaskan, tambahan pengangguran ini sama sekali tidak dipertimbangkan oleh Unilever dan Nestle. Padahal, tambahnya, kedua perusahaan asal Eropa sudah puluhan tahun 'mengeruk' kekayaan dari hasil penjualan produk-produknya di Indonesia, seperti Unilever yang sudah 77 tahun berada di Indonesia.
Sumber : http://us.detikfinance.com/read/2010/04/14/074841/1337773/4/pemutusan-kontrak-cpo-ancam-nasib-33-juta-petani-sawit-ri