Bea keluar ekspor CPO Maret 3%
>> Selasa, 16 Maret 2010
Senin, 22/02/2010 16:32:36 WIB
JAKARTA (Bisnis.com): Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan bea keluar ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) pada Maret tahun ini masih tetap sebesar 3% sama dengan bulan ini. Harga rata-rata komoditas tersebut masih berada di atas US$750 per ton.
Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan tariff bea keluar CPO bulan depan tidak akan berbeda dengan bulan ini sebesar 3%, karena harga minyak sawit di pasar dunia juga cenderung stabil di atas US$750 per ton. “Tidak ada bedanya [bea keluar] untuk Maret dengan bulan ini. Harga rata-rata masih berkisar di atas US$750 per ton,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, hari ini.
Pengapalan minyak kelapa sawit mentah selama bulan ini dikenakan bea keluar sebesar 3% sama seperti tarif yang berlaku pada Januari lalu menyusul rata-rata harga komoditas tersebut selama sebulan sebelumnya di CIF Rotterdam sebesar US$795,84 per ton.
Ekspor minyak kelapa sawit akan dikenakan bea keluar 0% jika rata-rata harga komoditas tersebut selama sebulan sebelumnya di CIF Rotterdam berada di bawah US$700 per ton dan akan dikenakan BK 1,5% saat harga rata-rata US$701-US$750 per ton.
Saat harga rata-rata CPO di CIF Rotterdam sebesar US$751-US$800 per ton, maka pengapalan CPO akan dikenakan BK sebesar 3%. Sementara itu, volume ekspor CPO dan produk turunannya selama Januari tahun ini, menurut Fadhil, dipastikan akan naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi dalam jumlah kecil.
Tarif bea keluar terhadap ekspor CPO telah dikenakan sebesar 0% sejak Agustus 2009 hingga akhir tahun ini. Pada periode Juni dan Juli 2009, pengapalan komoditas tersebut dikenakan BK sebesar 3%. Pengenaan tarif bea keluar ekspor minyak sawit kembali diberlakukan sebesar 3% sejak awal tahun ini, karena harga rata-rata komoditas tersebut mencapai di atas US$750 per ton.(msb)
Sumber : http://web.bisnis.com/sektor-riil/perdagangan/1id163388.html