RI PERTANYAKAN STANDAR GANDA UE SOAL MINYAK SAWIT
>> Rabu, 02 Juli 2014
BRUSSEL (SIB)
Indonesia,melalui wakilnya di Kedutaam RI di BRUSSEL mempertanyakan standar ganda pelaku usaha Eropa terkait minyak sawit. Pertanyaan itu diajukan dalam pertemuan Eropa tentang dampak minyak sawit terhadap kesehatan di BRUSSEL, Rabu (25/6).
“Delhaize/super indo menjual produk-produk yang mengandung sawit di indonesia dengan kampanye bahwa minyak sawit sehat kaena mengandung betakaroten, vitamin A, dan Vitamen E. Namun di Belgia Delhaize/super indo menjual produk yang menggunakan label ‘no palm oil’ ,”ungkap siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia Untuk Belgia,Luksembung Dan Uni Eropa. Delhaize adalah perusahaan retail makanan asal eropa yang juga beroperasi di indonesia dengan nama super Indo.
Lebih jauh di paparkan KBRI, di Uni Eropa, minyak sawit diserang kampanye hitam melalui berbagai isu, mulai dari kesehatan, lingkungan Deforestasi, dalam pelanggaran hak asasi manusia. Kampanye dilakukan atas dasar kepentingan industri pesaing minyak sawit yaitu minyak Rapeseed dan bunga matahari yang merupakan produksi andalan petani di UE yang menjadi pasar utama sawit.
“ini merupakan proteksionisme hijau yang ingin melindungi petani dan industri dalam Negri UE,” kata KBRI BRUSSEL dalam siaran pers yang dikirim Riaz Saehu, konselor bidang informasi, sosisal, budaya, dan diplomasi, politik.
Sampai saat ini, industri indonesia telah membayar pajak anti damping untuk ekspor sawit ke UE sebesar 183 juta EURO (sekitar Rp.3 Triliun) sebagai akibat dari permohonan Eropean Biodiesel Board (EBB), asosiasi industri eropa yang sangat berpengaruh.
Permohonan EBB ini di dukung oleh friends of the eard ( FOE), sebuah LSM lingkungan yang menerima kontribusi dari UE sebesar 751 ribu Euro untuk tahun 2013. FOE juga memiliki wakilnya di indonesia.
“ironisnya bahwa LSM indonesia bekerja sama LSM dan Industri di UE untuk kepentingan Proteksionisme, “ sesal KBRI Brussel tanpa menyebut lembaga swadaya masyarakat yang dimaksud.
Dalam simposium tersebut para pakar nutrisi dan kesehatan di Uni Eropa (UE) menyatakan minyak sawit baik untuk kesehatan manusia karena mengandung Betakaroten, Vitamin A, dan vitamin E.
“pandangan bahwa konsumsi minyak sawit dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke adalah salah dan menyesatkan,” demikian kesimpulan simposium.
Sejumlah pakar Eropa dan Hadir antara lain Albert dijkstra, spesialis dibidang pemprosesan minyak goreng; jean geraille spesialis dibidang bio kimia dan teknologi lemak; Guy- Andre Pelouze, spesialis bidang thoracic dan bedah kardiovaskular; Furio Brighenti, Guru besar ilmu makanan dari Universitas Parma, Italia;dan Aseem Malhotra spesialis sibidang Interventional kadiologi dan Craydon Universitas Inggris. Simposium tersebut juga dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan minyak sawit di Eropa, termasuk pemerintahan, LSM dan industri makanan.
SUMBER : SINAR INDONESIA BARU, SENIN 30 JUNI 2014 HALAMAN 12